SURAT SENJA PART 8
Surat senja part
8
Wariskan moral bagi anak anak kita !
Salah
satu tujuan menikah adalah mendambakan adanya keturunan. Ya kali ini aku akan
berbicara tentang calon anak anak yang semoga hadir dalam keluarga kita.
Rasulullah bersabda :
“menikah adalah
sunnahku. Barang siapa tidak mau melaksanakan sunnahku, dia bukan dari
golonganku. Menikahlah kalian sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlah
kalian dibandingkan dengan umat yang lain” (HR.Ibn Majah)
Selain
banyaknya anak maka anak yag shaleh menjadi penentu kehidupan kita selanjutnya,
teringat lagi katamu akan melihat ayampun bisa melahirkan banyak anak lantas
apa bedanya diri ini dengan ayam yang banyak memiliki anak? // perbedaannya
terletak pada ke shalihan anak kita nantinya. Tidak ada yang menghalangi
seorang muslim untuk bercita cita memiliki banyak anak. Selain sedekah jariyah,
ilmu yang bermanfaat, anak yang shaleh pun merupakan investasi seorang muslim
ketika sudah meninggal dunia.
Meskipun
nantinya kita sudah berada di alam barzah, doa doa dari mereka anak anak kita
yang shaleh akan terus mengalir pada kita aamiien..
Maka
yang perlu di wujudkan dalam keluarga kita adalah kehadiran anak yang shaleh.
Kita berkomitmen bersama untuk memastikan bahwa anak yang akan lahir dari rahimku
kelak tumbuh menjadi generasi yang menjaga imannya, menjaga ketauhidannya,
menjaga akhlaqnya bahkan terlebih menyiarkan agama Allah dan berdakwah di
jalanNya. Aamiien..
Sebagai
orang tua hal pertama yang harus di tanamkan adalah keimanan, pasti tentunya
kamu lebih mengetahuinya dari pada aku yang fakir ilmu ini. Kita bangun jiwa
mereka, kita asah hati mereka, kita bekali mereka dengan moral. Karena anak
adalah amanah dari Allah yang harus di jaga dan kelak kita akan pertanggung
jawabkan pada hari kiamat. Ya Allah betapa banyak pertanggung jawaban yang akan
kamu pikul kelak. Semoga upaya untuk menjadikan anak kita menjadi generasi yang
shaleh, menjadikan kita kelak meraih derajat tinggi di hadapan Allah swt.
Aamieen .....
Imam
Malik r.a berkata :”tidak akan baik
generasi umat ini kecuali dengansesuatu yang membuat baik generasi awalnya”.
Maka
untuk menjadi generasi seperti itu, tidak ada cara lain yang dapat kita tempuh
selain kembali kepada bagaimana cara Rasulullah saw mendidik para sahabatnya.
-------Ketauhidan sebelum
Akhlaq, Iman sebelum Moral---------
Ketika
iman sudah tumbuh, hal itu akan menjadi pondasi awal untuk membentuk karakter
yang baik lainnya. in syaa Allah. Ketika
anak sudah mengimani Allah, semoga lebih mudah untuk mengajarkan akhlaq yang
ulis, ilmu yang baik, serta beragam keterampilan yang mereka butuhkan sebagai
bekal menghadapi masa depan.
Kalimat
pupoler Ali ibn Abu Thalib. Beliau pernah mengungkapkan dalam nasihatnya yang
masyhur:
“ajaklah anak bermain
pada tujuh tahun pertama, disiplinkan anak pada tujuh tahun ke dua dan
bersahabatlah denhan anak pada tahun ketiga”
Ibnu
sina juga mengungkapkan:
“tujuh tahun pertama
perlakukan anak seperti raj, tujuh tahun kedua seperti tawanan, dan tujuh tahun
ketiga seperti mitra”
puisi
inspiratif juga ana dapat dari dorothy law nolte,Ph.D beliau adalah pendidik
dan ahli konseling keluarga.
“Bila seorang anak
hidup dengan kritik maka ia akan belajar menghukum,
Bila seorang anak
hidup dengan permusuhan maka ia akan belajar kekerasan,
Bila seorang anak
hidup dengan ketakutan maka ia akan belajar rasa cemas,
Bila seorang anak
hidup dengan kasihan ma ia akan belajar mengasihani diri sendiri,
Bila seorang anak
hidup dengan kecemburuan, maka ia akan belajar untuk merasa iri,
Bila seorang anak hidup
dengan olokan maka ia akan belajar menjadi malu,
Bila seorang anak
hidup denganrasa malu maka ia akan belajar merasa bersalah,
Bila seorang anak
hidup dengan dorongan maka ia akan menjadi percaya diri,
Bile seorang anak
hidup dengan toleransi maka ia kan belajar tentang kesabaran.,
Bila seorang anak
hidup dengan pujian maka ia akan belajar tentang penhargaan,
Bila seorang anak
hidup dengan penerimaan maka ia akan belajar untuk mencintai,
Bila seorang anak
hidup dengan dukungan, maka ia akanbelajar menyukai diri sendiri,
Bila seorang anak
hidup dengan pengakuan maka ia akan belajar untuk mempunyai tujuan,
Bila seorang anak
hidup dengan berbagi maka ia akan belajar tentang kebaikan,
Bila seorang anak
hidup dengan kejujuran maka ia akanbelajar tentang kebenaran,
Bila seorang anak
hidup dengan keadilan maka ia akan belajar tentang menjalankan keadilan,
Bila seorang anak
hidup dengan kebaikan dan perhatian maka ia akan belajar menghormati,
Bila seorang anak
hidup dengan ketentraman maka ia akan belajar tentang iman,
Bila seorang anak
hidup dengan persahabatan maka ia akan belajar mencintai dunia.”
Salah
satu hikmah yang bisa kita petik adalah penghargaan terhadap potensi anak yang
beranega ragam. Potensi setiapanak boleh saja berbeda dan tugas kita sebagai
orang tua adalah membimbing dan mengarahkan agar potensi itu bertumbuh,
berkembang dan terarah di jalan Allah agar tidak keluar dari koridor yang telah
di tetapkanNya. Aamiennn....

Komentar