SURAT SENJA PART 6
Surat senja part 6
Ketika badai datang di rumah
tangga kita
Aishhh,,,
jangankan rumah tangga kita yang hanya manusia biasa, keluarga manusia manusia
yang shaleh bahkan keluarga nabi dan rasul pun tak kunjung surut dari bermacam
ujian. Kita berdoa semoga bisa saling menguatkan, sehingga bisa menyelesaikan
segala macam masalah yang hadir bersama sama.
Mana
ada ya keluarga yang tidak pernah mengalami masalah. Keluarga Rasulullah pun
manusia paling mulia saja Allah uji dengan bermacam ujian. Masalah justru datang
untuk menguji tingkat keimanan dan ketakwaan. Berkah tidaknya hidup kita tidak
di tentukan oleh seberapa besar permasalahan dunia yang kita hadapi. Keberkahan
dalam rumah tangga bukan berarti tak ada masalah. Pasti tetap ada masalah.
Namun, ketika keberkahan ada dalam rumah tangga kita malah itu justru membuat kita semakin mendekat kepadaNya.
Bukan begitu ? . segala persoalan membuat kita makin kuat, makin sabar dam
makin bertambah ketaqwaan kepadaNya,, Aamieen..
Ketika ilmu kita berkah
Semakin
bertambahnya ilmu menjadikan kita semakin tawadhu’ dan semangat untuk mengkaji
ilmu. makin dalam ilmu kita, makin terasa bodohlah kita. Karena kita merasa
ternyata masih banyak yang belum kita ketahui.
Kunci
kebahagiaan adalah ketika kita bisa mensyukuri apa yang telah Allah karuniakan
kepada kita. Yakini bahwa itu adalah pemberian yang terbaik dariNya.
Teringat
pesan dari NYAI Nur Jalilah “Karena sering kali yang membuat diri tak
bahagia bukanlah kurangnya materi yang kita punya tapi kurangnya syukur kita
kepadaNya.
Orang yang mensyukuri
kehidupannya, bukan hanya mendapatkan jiwa yang damai, tetapi juga mendekatnya
nikmat nikmat dari Allah.
Orang yang ikhlas menjalani
hidup bukan hanya mendapat damainya hati, tapi juga mendekatnya perhormatan dan
cinta dari sesama manusia.
Jika kita selalu fokus pada
upaya memuaskan kesenangan dan keinginan kita, kita akan meudah sekali
merasakan kecewa, “ jadi teringat
saat dirimu mengikuti tes CPNS di tahun tahun yang lalu. Karena ego tak akan
mengenal kata puas selalu kurang dan kurang.Namun, jika kita fokus kita adalah
membahagiakan dan memberi manfaat bagi sesama, yang kita dapat adalah bahagia.in syaa Allah
Keluarga
yang bahagia bukanlah keluarga yang perjalanannya tidak pernah diterpa masalah.
Rasanya tak pernah ada rumah tangga yang bersih dari permasalahan. Bahagianya
rumah tangga sering kali disebabkan oleh kesiapan mental dari pribadi yang
membangun rumah tangga tersebut. Siap untuk menerima masalah dengan sikap yang
matang dan bijaksana. Bisa jadi keluarga justru menjadi media untuk menimba
pahala kesabaran. Karena tak selamanya hidup ini mudah. Ada kalanya kita diberi
beban untuk menguji kesabaran.
Tau
kisah nyata ustadz oemar mita tentang keluarga beliau. Beliau memiliki 2 orang
kakak penderita down syndrome. Yang satu
usianya 49 tahun dan yang kedua usianya 42 tahun. Selama itu orang tuanya
mengurus mereka dengan sabar dan penuh perhatian. Kedua orang tuanya harus
menceboki, memandikan, memberi makan dan menjaganya setiap saat.
Lalu
sang ibu ditanya apa rahasianya dia bisa sesabar itu dia menjawab :”kita ini sering tobat, tapi belum tentu
nasuha. Sering beristighfar tapi belum tenti hati kita khusyuk. Maka dengan
Allah beri kita ujian, itu ladang kita bersabar agar dosa dosa kita berguguran,
jika semua urusan kita dimudahkan oleh Allah, dari pintu mana kita akan meraih
phala kesabaran?”.
Ma
syaa Allah, tak semua orang bisa di
anugerahi hati sesabar beliau. Sabar dan syukur harus selalu ada dalam hidup
kita. Maka inilah saatnya untuk kita bersyukur yang dengannya kita bisa memetik
pahala kebaikan dari kita bersyukur, dan Allah beri tambahan nikmat pada kita .
Aaamiien...
Tapi,
ada kalanya yang datang dalam kehidupan kita adalah ujian. Inilah saatnya bagi
kita untuk bersabar yang dengannya kita bisa memetik pahala kesabaran. Selain
persiapan finansial, yang kita butuhkan sebelum pernikahan adalah persiapan
mental. Agar ketika badai menerpa rumah tangga kita, kapal kita tak karam dan
siap berlayar menghantam ombak yang akan datang, sebab kita sudah memiliki
kesiapan untuk menghadapainya. Semangattt...

Komentar